KUALA LUMPUR - Baru saja bergulir, musim kampanye menjelang pemilu sela Permatang Pauh sudah diwarnai kekerasan. Ikon oposisi Anwar Ibrahim bahkan merasa perlu menyampaikan permintaan maaf pada Minggu malam (17/8) karena anggota partainya disebut-sebut menyerang pekerja media.
"Saya tidak pernah menyetujui kekerasan. Saya minta maaf atas insiden itu. Kami pasti menyelidikinya," kata Anwar kepada media di Permatang Pauh, konstituensi yang akan melaksanakan pemilu sela pada 26 Agustus mendatang.
Pada Sabtu (16/8), Siren Nafiz, 26, dari Berita Harian dan Halim Berber dari France's HBL Press News dilaporkan diserang oleh pendukung Partai Keadilan Rakyat (PKR) di luar kantor nomination centre di Tuanku Bainun Teachers Training College.
Menurut Siren, sekitar 20 pendukung PKR mengurung dan mendorongnya hingga sejauh 10 meter. "Mereka merampas kamera, lensa, dan lampu kilat saya," tuturnya. Dia menambahkan, peralatan yang dirampas itu bernilai RM 15.000 (sekitar Rp 40 juta).
Insiden tersebut dengan cepat jadi pembicaraan. Kecaman muncul di mana-mana. Tajuk berbagai media menyorot kasus tersebut. Kondisi begitu tentu tidak menguntungkan bagi tim kampanye Anwar yang berharap bisa menang dan mengantarkan Anwar kembali ke parlemen.
Karena itu, Anwar berharap polisi menyelidiki kasus tersebut dengan cermat. Dia menegaskan, pihaknya juga akan menyelidiki sendiri. "Sekalipun pelaku disebutkan memakai kaus PKR dan membawa spanduk partai, belum tentu mereka benar-benar anggota partai kami," ungkapnya.
"Kami terus mengingatkan para pendukung kami untuk menghindari tindak kekerasan sekalipun diprovokasi," imbuh Wakil Ketua PKR Dr Lee Boon Chye. Ketua Persatuan Jurnalis Nasional (NUJ) Norila Mohamad Daud meminta polisi segera menemukan dan menindak pelaku kekerasan itu.
Menanggapi hal tersebut, juru bicara kepolisian Superintendent Shaharon Anuar Abd. Latif mengatakan telah mengantongi gambar penyerang. "Kami sudah menanyai korban dan lima saksi. Tapi, kami masih belum bisa menangkap," ucapnya.
Wakil Inspektur Jenderal Polisi Ismail Omar kemarin bahkan menyatakan segera menambah personel polisi di Permatang Pauh. "Saat ini, di Permatang Pauh ada sekitar 3.000 polisi. Meski begitu, penambahan personel tetap diperlukan untuk mengamankan pemilu sela," ujarnya.
Ismail menyatakan, sejauh ini telah masuk 15 laporan terkait dengan kampanye. Termasuk, laporan pimpinan Barisan Nasional yang mengatakan dihadang gerombolan dalam perjalanan menuju nomination centre di Permatang Pauh. Polisi, lanjut dia, telah menyelidiki sepuluh di antara mereka.
"Kita seharusnya tidak menerapkan hukum rimba. Tidak ada alasan bagi kita untuk berbuat seperti itu," tutur Menteri Dalam Negeri Hamid Albar.
Custom Search
Anwar Minta Maaf Melalui Media
Blog Archive
-
▼
2008
(153)
-
▼
August
(61)
- 13 Anak Diperdagangkan
- Tuding KPU Hilangkan 944 Pemilih
- Koalisi Pakistan Terancam Pecah
- Warga Desak Cabut Paspor Thaksin
- Terbang 3 Hari Dengan Andalkan Matahari
- Georgia Masih Mencekam
- Jelang Konvesi Demokrat
- Obama Perkenalkan Cawapresnya
- Anwar Minta Maaf Melalui Media
- Obama Percaya Diri Bisa Menang
- Pompa Semangat lewat Makanan
- AS-NATO Bahas Sanksi Buat Rusia
- Rekrut Khusus Wanita Jelek
- Sidang Kasus Bayi Dipanggang
- Konser Avril Lavigne di Malaysia Dicekal
- 23 Orang Tewas Pasca Ledakan Bom
- Lahirkan Bayi Kembar Tujuh
- Boeing Uji Pesawat Bersenjata Laser
- Obama dan McCain Bahas Aborsi
- Oposisi Siap Ajukan Berkas Impeachment
- Singapura Imbau Warga Menikah Lebih Dini
- Konflik Rusia-Georgia Masih Belum Berakhir
- Rusia Tarik Pasukan Dari Georgia
- Thaksin Cari Suaka Politik
- Vladimir Putin Menanggapi Kecaman Amerika Serikat
- Georgia Tawarkan Gencatan Senjata
- Bobot Pria Tergemuk Turun
- Kerusuhan di Montreal
- Georgia dan Rusia Kembali Bertempur
- Animasi Star Wars Segera Dirilis
- Kashmir Bergejolak
- Bom di Xinjiang, 8 Tewas
- Suu Kyi Temui Pengacaranya
- Lahir 8-8-08 Pukul 08.08, Berat 8 Pon 8 Ons
- Pejabat Gay Mexico
- Long Chi Chan, Teh Termahal di Dunia
- Pasukan Georgia Ditarik Mundur Dari Ossetia
- Rusia Bombardir Gori
- Menikah di Sayap Pesawat
- Badai Edward di Texas
- Oposisi Bolivia Tolak Kunjungan Presiden Venezuela...
- Teen Choice Awards 2008 Digelar di Los Angeles
- Junta Militer Mauritina Lakukan Kudeta
- Masyarakat Kelas Bawah Dukung Obama
- Terburu-buru Naik Pesawat, Anak Tertinggal di Bandara
- Sastrawan Terbesar Rusia Tutup Usia
- 16 Polisi Tewas Dalam Serangan di Perbatasan
- Soul Kirim Dubes Lagi ke Jepang
- Muhyiddin Yassin Batalkan Niat Tantang Badawi
- Remaja 12 Tahun Jadi Bintang Konferensi AIDS
- Bentrok Bernuansa SARA, di India
- seri keenam Harry Potter Segera di filmkan
- Sekitar 145 Tewas Terinjak
- Insiden Perayaan Shravan
- Pesawat Qantas terpaksa mendarat kembali
- Korban Penggusuran Demonstrasi di China
- 13 Tewas dalam ledakan gas
- Karadzic di sidangkan
- kampanye John McCain menggaet Britney Spears dan P...
- Kunjungan Bush ke Negeri Tirai Bambu
- Tentara AS Tewas di Irak
-
▼
August
(61)