Pasukan Georgia Ditarik Mundur Dari Ossetia

Tskhinvali - Presiden Georgia, Mikhail Saakashvili, menyatakan genjatan senjata dengan Rusia atas perang yang terjadi di wilayah Ossetia Selatan pada Ahad (10/8). Pasukan Georgia ditarik mundur dari Ossetia Selatan. Namun Deputi Menteri Luar Negeri Rusia, Grigory Karasin, menyatakan pihaknya masih perlu memverifikasi penarikan mundur pasukan Georgia tersebut.

Sebelumnya, pesawat tempur Rusia yang sedang melancarkan serangan di Kota Zugdidi tertangkap kamera amatir yang ditayangkan oleh televisi setempat. Serangan juga dilancarkan ke fasilitas militer di wilayah tersebut. Wilayah Zugdidi merupakan wilayah yang berdekatan dengan Provinsi Abkhazia yang secara de facto telah merdeka dari Georgia [baca: Rusia Bombardir Gori, Fasilitas Sipil Hancur].

Menanggapi perang ini, Rusia telah mendaratkan pasukannya di Abkhazia dengan sasaran daerah Zugdidi. Sementara itu, angkatan laut Rusia telah memblokade Laut Hitam untuk mencegah lalu lintas di wilayah perairan Georgia. Serangan rusia juga merusak landasan pacu pabrik pembuatan pesawat di ibukota Georgia, Tbilisi. Beberapa pasukan Georgia ditawan Rusia.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa kembali bertemu untuk membahas konflik yang terjadi antara negara pecahan Uni Soviet tersebut. PBB sebelumnya mengumumkan jika Georgia siap melakukan pembicaraan damai dengan Rusia. Georgia juga merencanakan untuk membentuk zona aman bagi kedua negara. Sekretaris PBB, Ban Ki-Moon meminta kedua pihak keluar secepatnya dari wilayah konflik.

Berita Internasional | - -