AS-NATO Bahas Sanksi Buat Rusia

WASHINGTON - Amerika Serikat terus menunjukkan keberpihakannya kepada Georgia yang tengah berkonflik dengan Rusia. Yang terkini, Menlu AS Condoleezza Rice bertolak ke Eropa untuk berbicara dengan anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Pembahasan difokuskan pada bentuk peringatan yang bakal diberikan kepada Rusia karena telah menginvasi Georgia.

''Kami akan membantu pemulihan Georgia hingga negara itu kuat," ujar Rice kepada Fox News kemarin (18/8). "Upaya Rusia merusak Georgia harus digagalkan. Kami bakal mencari apa yang bisa kami perbuat terhadap negara sekitarnya," katanya.

Rice menegaskan, Rusia tidak bisa seenaknya menyerang Georgia. "Rusia akan membayar semuanya," ujar Rice. Negara yang dipimpin Dmitri Medvedev itu juga harus terbuka terhadap kedatangan institusi internasional.

Namun, Rice maupun Menteri Pertahanan AS Robert Gates tidak memberikan keterangan spesifik mengenai sanksi yang akan diberikan oleh AS ataupun komunitas internasional. "Tidak harus terburu-buru menentukan segalanya," ujar Gates hari Minggu waktu setempat (Senin WIB). "Kami tidak ingin melakukannya secara sepihak," tambah dia.

Dalam kunjungan ke Eropa itu, Rice akan mendatangi Warsawa, Polandia, untuk menandatangani instalasi misil pertahanan AS di teritori Polandia. Langkah itu diyakini meningkatkan tensi dengan Rusia.

Rice juga dijadwalkan ke Brussels untuk bertemu dengan para pemimpin Uni Eropa (UE), termasuk Menlu Prancis Bernard Kouchner, Perwakilan Tertinggi Eropa Javier Solana, dan Komisi Eropa Hubungan Internasional Benita Fererro-Waldner.

Perang Georgia dengan Rusia pecah setelah Georgia meluncurkan serangan besar pada 7 Agustus untuk mencoba mengendalikan Ossetia Selatan yang ingin melepaskan diri. Provinsi ini memiliki hubungan dekat dengan Rusia, yang wilayahnya bertetangga. Banyak warganya yang berpaspor Rusia.

Tentara Rusia kemudian balik menyerang Georgia. Bahkan, mereka masuk lebih jauh ke teritori, mengebom pangkalan dan instalasi militer, serta menutup jalan timur-barat yang melintasi negara itu.

Hingga kemarin, kesepakatan damai yang diteken dua negara berkonflik itu ternyata masih dinodai. New York Times melaporkan, Rusia telah menempatkan beberapa peluncur misil taktis SS-21 dan menyuplai kendaraan ke Ossetia Selatan. Juru bicara pemerintah Georgia mengatakan, negaranya tidak melihat tanda-tanda bahwa Rusia siap menarik pasukannya.

Berita Internasional | - -