Asif Ali Zardari Sebagai Presiden Baru Pakistan

ISLAMABAD - Ucapan selamat atas terpilihnya Asif Ali Zardari sebagai presiden baru Pakistan terus mengalir. Baik dari mantan rival politiknya maupun juga dari luar negeri. Amerika Serikat, misalnya, mengapresiasi positif kemenangan politisi dari Partai Rakyat Pakistan tersebut.

Dalam pernyataannya, Gedung Putih menuturkan bahwa mereka tidak sabar untuk menjalin kerja sama dengan suami mendiang mantan Perdana Menteri Pakistan Benazir Bhutto itu. Ucapan selamat dari Gedung Putih itu sekaligus menepis anggapan selama ini bahwa negeri adidaya itu tidak senang dengan kemenangan Zardari.

"AS menyampaikan selamat atas terpilihnya Asif Ali Zardari sebagai presiden,'' kata Juru Bicara Pasukan Keamanan Nasional Gordon Johndroe. "Presiden (George W.) Bush tidak sabar bekerja sama dengan beliau (Zardari), PM Yousuf Reza Gilani, dan pemerintah Pakistan demi membahas masalah kedua negara, termasuk untuk menangkal terorisme dan memastikan kemajuan kondisi perekonomian Pakistan."

Yang membuat AS kian girang, seperti dilansir New York Times, Zardari telah berjanji akan bertindak lebih keras kepada Taliban dan Al Qaedah. "Kami yakin bisa kian meningkatkan hubungan dengan Pakistan di bawah presiden yang baru," katanya.

Selain Gedung Putih, Presiden Tiongkok Hu Jintao juga menyambut gembira terpilihnya Zardari. "Tiongkok dan Pakistan adalah negara bertetangga yang disatukan gunung dan sungai yang sama. Penduduk kedua negara selama ini juga telah berhubungan dengan sangat baik. Kami yakin hal itu akan semakin meningkat di masa-masa yang akan datang," kata Hu.

Sambutan positif juga datang dari tetangga sekaligus musuh Pakistan, India. PM India Manmohan Singh mengatakan, dengan terpilihnya Zardari, telah tiba saatnya untuk mengubah hubungan kedua negara yang berseteru karena masalah Kashmir itu ke arah yang lebih baik.

Berita Internasional | - -