Terjun Payung di Atas Everest
KATHMANDU - Sensasi, rupanya, kian sering dibidik orang untuk menggapai kepuasan lebih. Itu pula yang dikejar Holly Budge. Perempuan Inggris berusia 29 tahun itu berencana melakukan terjun payung di puncak Gunung Everest.
''Dia berharap menjadi wanita pertama di dunia yang melakukan sky diving di puncak tertinggi di dunia tersebut," tutur tim yang dipercaya menyiapkan aksi tersebut. Kalau tidak ada halangan, aksi tersebut dijadwalkan Oktober mendatang.
''Saya sangat senang, pecaya diri, dan juga takut. Semua campur aduk. Saya sudah melakukan terjun payung dari pesawat kecil, balon, juga helikopter. Tapi, yang ini akan sepenuhnya lain," kata Budge melalui e-mail dari Inggris.
Budge berencana terjun dari ketinggian 142 meter di atas puncak Everest. Setelah terjun, diperkirakan Budge akan meluncur dengan kecepatan sekitar 200 kilometer per jam menuju padang rumput Everest yang membentang pada ketinggian 3.764 meter di atas permukaan laut.
Upaya mencatatkan diri sebagai wanita pertama yang terjun payung di puncak Everest itu akan diawali perjalanan udara ke Syangboche di Khumbhu, Nepal, tempat atap dunia itu berada di ketinggian 8.850 meter dari permukaan laut.
"Saya cukup yakin dan juga merasakan takut secara bersamaan," ujarnya yang telah berpengalaman melakukan sky diving sebelumnya. "Namun, yang akan datang ini akan sangat berbeda dengan yang pernah saya lakukan," ujarnya.
Desainer interaktif sekaligus pembuat film asal Bristol itu akan mengenakan masker oksigen untuk melindungi paru-paru. Ukuran parasut yang digunakan tiga kali lebih lebar daripada ukuran normal. Tujuannya, mengurangi laju peluncuran. "Saya memang sangat ingin pergi ke Everest. Itu akan sangat luar biasa," ujarnya.
Penantang bahaya yang empat tahun menjalani karir sebagai kamerawati terjun payung Selandia Baru itu mengharapkan bisa menggapai ribuan poundsterling bila berhasil menuntaskan tantangan tersebut. Termasuk, 10 ribu poundsterling yang akan disumbangkan ke Komunitas Autis Hampshire. Budge memilih menyumbang untuk lembaga soasial bagi penderita autis itu karena keluarganya dekat dengan Shaun Udal, pemain kriket di Hampshire, yang anak lelakinya mengidap autis.
Budge mengaku menemukan ide terjun di Everest itu saat berseluncur salju di Colorado. ''Saya pikir, itu akan menjadi cara sempurna untuk memperingati ulang tahun ke-30 saya Oktober mendatang. Ini pasti akan menjadi kesempatan yang luar biasa,'' katanya seperti dilansir Hamshire Cronicle.
Pemilik perusahaan film dan pengembangan perangkat lunak itu mengatakan sudah menjalani program fitness enam bulan penuh sebagai persiapan menghadapi momen tersebut. Orang tuanya, Nick dan Linda Budge, di Medstead juga mendukung. ''Ibu malah berjanji akan menemani saya menjelang terbang,'' katanya.
Custom Search
Blog Archive
-
▼
2008
(153)
-
▼
September
(67)
- New Delhi Di Guncang Bom
- Rusia Tarik Pasukan Di Wilayah Georgia
- 20 Tewas Dalam Tabrakan Kereta Api
- Samak Sundaravej Menolak Di Calonkan
- Data Kematian Balita Menurun
- Rampas Bayi, Dihukum 30 Tahun
- Badai Ike Menuju Houston
- 100 Pasang Kembar Identik
- Pasien Psikopat Perkosa Gadis 14 Tahun LONDON - Ke...
- Lebih Dukung Kepada Taro Aso TOKYO - Kampanye pemi...
- Pembuktian PalinWASHINGTON - Cawapres Amerika Seri...
- Topan Ike Ciptakan Gelombang Besar
- Pemilihan PM Thailand Ditunda
- Cina Tarik Ratusan Ton Susu Bubuk
- Samak Sundaravej Kembali Dicalonkan
- Obama-McCain Hadir Dalam Acara 11 September
- Cawapres Amerika, Diteror Foto Palsu WASILLA - T...
- Manusia Macan TONOPAH - Tiap orang punya impian t...
- Inggris Teredam Banjir Morpeth - Hujan deras yan...
- Asif Ali Zardari Sebagai Presiden Baru Pakistan I...
- Tugas Mendesak Presiden Baru Pakistan ISLAMABAD ...
- Putra Mahathir Incar Ketua UMNO KUALA LUMPUR - M...
- Perdana Menteri Samak Sundaravej Di Tuntut Mundur ...
- Desainer Berbakat dari Kerajaan Thailand Cucu Ra...
- Topan Ike hantam Kepulauan Karibia Turk - Kepulau...
- McCain Ungguli Obama NEW MEXICO - Calon presiden...
- Tak Ada Kudeta Di Thailand BANGKOK - Perdana Men...
- Bom Mobil Meledak di Pakistan ISLAMABAD - Hanya b...
- Badai Hanna Di Haiti, Ratusan Tewas GONAIVES - B...
- Seorang Polisi Dikerjai Kakaktua
- Kali Pertama Jelajahi Asteroid
- Badai Tropis Di Carolina Utara Dan Virginia
- Gedung PM Samak Jadi Kumuh
- Hura-Hura HUT Ke-40 Raja Swaziland, Mswati III
- Condi Temani Khadafi Berbuka
- Vladimir Putin Kalah Seksi
- McCain Usung Perubahan
- Identifikasi Seseorang lewat Bayangannya
- John McCain dan Sarah Palin kandidat presiden dan ...
- Deteksi Bencana, Luncurkan Satelit
- Suami Mendiang Benazir Bhutto Terpilih Jadi Presiden
- McCain, Pencalonan Partai Republik
- Obama Terlibat dalam black campaign New York - Pi...
- Kutub Utara Membelah, Menjadi Sebuah Pulau WASHIN...
- Aso Bakal Teruskan Agenda Fukuda TOKYO - Taro As...
- Kondisi Darurat di Bangkok BANGKOK - Bukannya mu...
- Penjahat Kelas Kakap Gelapkan Rp 4,4 Triliun LAS...
- Kursi Roda untuk Bahagiakan Ayah TAMPA - Ini car...
- Uni Eropa Kirim 200 Pengawas ke Georgia BRUSSEL ...
- Konvensi tanpa Bush ST PAUL - Hingga tadi malam ...
- Kota Bangkok Mulai Tenang Bangkok - Pascakeadaan ...
- Putin Selamatkan Kru TV dari Terkaman Harimau MO...
- Status Darurat Diberlakukan Hat Yai - Puluhan rib...
- Kereta Superekspres Beijing-Shanghai SHANGHAI - ...
- Adik Kelas Thaksin Dapat Promosi BANGKOK - Di te...
- PM Jepang Mengundurkan Diri Tokyo - Perdana Mente...
- Badai Gustav Ganggu Konvensi Republik ST PAUL - ...
- Sengketa Pulau Korsel-Jepang Seoul - Korea Sela...
- Ratusan Ribu Warga Meksiko Demo Meksiko - Lama ...
- Demo Lumpuhkan Pariwisata Bangkok BANGKOK - Aks...
- Terjun Payung di Atas Everest KATHMANDU - Sensa...
- Bentrok Kelompok Anti-Pro Pemerintah Bangkok - De...
- Badai Gustav Terjang Kuba Kuba - Ratusan ribu war...
- Stop Operasi Militer selama Ramadan ISLAMABAD -...
- Gempa Guncang Sichuan BEIJING - Gempa kembali m...
- Badai Gustav, 120 Kilometer Per Jam Louisiana - B...
- Sebuah Bom Meledak Saat PM Thailand Tolak Mundur ...
-
▼
September
(67)