Putin Selamatkan Kru TV dari Terkaman Harimau

MOSKOW - Sebagai judoka, sudah. Pilot pesawat pengebom juga sudah. Begitu pula, sebagai penyuka kegiatan di alam terbuka. Kini citra Vladimir Putin sebagai sosok pemimpin tangguh dan pemberani kian lengkap setelah Senin (1/9) dia menyelamatkan seorang kru televisi dari terkaman seekor harimau Siberia.

Seperti dilaporkan kantor berita Interfax, si kamerawan yang bekerja di stasiun televisi milik pemerintah Rusia, Vesti, itu sedang meliput kunjungan Putin ke cagar alam Ussuriisky di timur jauh Rusia. Nah, tiba-tiba seekor harimau Siberia atau Ussuri lepas dari tali pengekangnya dan bersiap menerjang si kamerawan. Tapi, Putin sigap dan langsung menembakkan senapan obat biusnya. Tembakan mantan agen KGB itu tepat ke arah sasaran dan si harimau yang berusia lima tahun itu tak sadarkan diri.

"Berkat ketangkasan dan aksi yang tepat, harimau bisa dilumpuhkan," tulis kantor berita Interfax seperti dikutip Associated Press.

Dalam tayangan televisi, terlihat Putin langsung menghampiri korban bidikannya dan mencari selongsong peluru obat biusnya di seputar leher. Putin, yang datang ke Ussuriisky untuk memantau bagaimana para ahli konservasi melacak dan mempelajari harimau Siberia itu, mengelus pipi si korban bidikannya dan menciumnya layaknya hewan peliharaan.

"Dia akan ingat kita semua. Harimau Ussuri binatang yang unik. Ini adalah kucing yang terbesar di planet ini," ujar Putin seperti dilaporkan harian Izvestia.

Dalam kesempatan itu, Putin juga memasang transmiter satelit di leher si kucing raksasa Siberia. Alat tersebut berfungsi untuk memantau keberadaan si harimau. Saat ini diperkirakan ada 400 harimau Ussuri yang berada di cagar alam Ussuriisky dan Tiongkok. Harimau jenis itu merupakan yang terbesar di spesiesnya. Bobotnya bisa mencapai 272 kilogram.

Selama delapan tahun menduduki kursi kepresidenan Rusia, Putin membangun citra sebagai pemimpin yang sehat, energetik, dan menyukai tantangan. Kedudukannya sebagai pemimpin negara digantikan anak didiknya, Dmitry Medvedev, yang sebelumnya menjadi perdana menteri.

Berita Internasional | - -