Rusia Tarik Pasukan Di Wilayah Georgia

TBILISI - Perselisihan Rusia dan Georgia akhirnya sampai juga di ambang penyelesaian. Itu dibuktikan dengan penarikan pasukan Rusia yang berada di wilayah barat Georgia. Penarikan pasukan tersebut dibenarkan pula oleh pejabat Georgia.

Kepala Badan Keamanan Nasional Georgia Alexander Lomaia mengatakan, setidaknya ada 250 tentara dan lebih dari 20 kendaraan lapis baja yang kemarin (13/9) ditarik dari Provinsi Abkhazia. Memang belum semua pasukan ditarik karena total ada 1.200 tentara Rusia di wilayah Georgia.

"Itu bukti bahwa Eropa telah bersatu dan penyerang harus menarik pasukannya," ujar Lomaia kepada Reuters. "Saya optimistis pasukan lain juga segera ditarik," tambahnya.

Penarikan pasukan tersebut merupakan perwujudan komitmen Rusia dari hasil kesepakatan yang dicapai pekan lalu. Dalam kesepakatan itu, Rusia diharuskan menarik pasukannya di Abkhazia dan Ossetia Selatan, dua provinsi Georgia yang ingin memisahkan diri, selambat-lambatnya bulan depan.

Untuk tahap awal, deadline penarikan pasukan adalah 15 September. Perundingan itu disaksikan pula oleh Presiden Prancis Nicolas Sarkozy. Mereka berharap Rusia menepati deadline penarikan pasukan secara keseluruhan pada 10 Oktober.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia meyakinkan bahwa penarikan tahap awal bisa dirampungkan sebelum tenggat waktu. "Rusia berharap, kepatuhan (pada hasil kesepakatan, Red) juga dilakukan semua pihak terkait, termasuk para pemimpin Georgia dan Uni Eropa (UE, Red)," tulis Kementerian Luar Negeri Rusia dalam situs resminya.

Berita Internasional | - -