Kondisi Darurat di Bangkok

BANGKOK - Bukannya mundur seperti yang diminta para pendemo, Perdana Menteri Thailand Samak Sundaravej malah seakan-akan mengajak berperang. Kemarin (2/9) dia menetapkan status kondisi darurat untuk Kota Bangkok.

Keputusan itu diambil menyusul terjadinya bentrokan antara pendukung pemerintah dan demonstran anggota Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD). Samak menunjuk Panglima Angkatan Bersenjata Thailand Jenderal Anupong Paochinda sebagai ketua komisi kondisi darurat itu.

Di bawah status tersebut, militer mempunyai hak untuk melarang lima penduduk berkumpul dan melakukan hal-hal mencurigakan. Selain itu, media dilarang memberitakan peristiwa-peristiwa yang bisa menimbulkan kepanikan warga. Samak tidak menetapkan sampai kapan status itu diberlakukan.

''Saya melakukan ini untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di negara ini," kata Samak dalam sebuah konferensi pers di markas besar militer di Bangkok. Akibat bentrok tersebut, satu orang tewas dan 43 lainnya mengalami luka-luka.

Di tempat terpisah, Jenderal Anupong mengatakan bahwa dirinya hanya ingin menghindari terjadinya kekerasan. ''Bahkan, kalau militer harus terlibat, kami tidak ingin menggunakan kekerasan dan lebih memilih untuk berada di pihak rakyat," kata Anupong. Dia menambahkan bahwa tentara hanya akan membawa tameng dan pentungan bila terpaksa harus turun ke jalan.

Seperti diberitakan, selama sepekan terakhir anggota PAD menduduki kantor pemerintah Thailand. Mereka menuntut PM Samak mundur. Namun, Samak berulang-ulang menegaskan tidak akan mundur hingga jabatannya berakhir.

Berita Internasional | - -