Identifikasi Seseorang lewat Bayangannya

Teknologi Baru yang Sedang Dikembangkan NASA

EDINBURGH - Ketika teknik penyamaran -termasuk ganti wajah- kian canggih, terobosan baru untuk mengidentifikasi seseorang diluncurkan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Dengan bantuan satelit mata-mata ini, seseorang bisa diidentifikasi hanya dari bayangannya.

Seperti dilansir majalah New Scientist, teknik temuan Dr Adrian Stoica dari Laboratorium Penggerak Jet di California itu diberi nama Analisis Cara Berjalan. Dalam presentasi penelitiannya di konferensi di Edinburgh, Stoica menjelaskan, temuannya tersebut terinspirasi dari fakta bahwa gaya berjalan seseorang sangat sulit disembunyikan.

Dalam percobaan yang dilakukan dari lantai enam di sebuah gedung perkantoran, Stoica menunjukkan bahwa antarindividu memiliki perbedaan. Antara lain, panjang langkah, kecepatan berjalan, lenggang pinggul, sudut lutut, pergelangan kaki dan pinggul.

Software keluaran NASA itu kemudian mengunci pergerakan bayangan sembari mencocokkan data posisi matahari dan sudut kamera untuk mengoreksi jika bayangan tampak terlalu panjang atau pendek dari sebenarnya. Rekaman berbentuk video tersebut kemudian dikonfirmasi dengan file yang berisi detail pola berjalan tersangka.

Diakui Stoica, teknik ciptaannya tersebut baru tahap awal. Masih butuh beberapa tahun sebelum bisa digunakan oleh militer, polisi, dan agen intelijen. Nanti teknik ini menjadi berguna karena hingga saat ini masih sulit mengenali gambar seseorang yang diambil dari orbit satelit. Meski teknologi pemotretan dengan satelit begitu pesat berkembang beberapa tahun ini, gambar yang diambil dari pesawat luar angkasa yang paling canggih sekalipun hanya bisa menangkap bagian atas kepala seseorang.

Sayang, meski sangat berguna untuk mengintai tersangka teroris di daerah seperti Iraq dan Pakistan, teknik ini mengalami kesulitan ketika harus mengidentifikasi bayangan dengan curah hujan tinggi seperti di Manchester, Inggris.

Pengawasan dari udara sudah lama menjadi taktik kunci dalam mata-mata militer. Dimulai sejak abad ke-19, ketika militer masih menggunakan balon air panas untuk mengobservasi posisi musuh di medan perang. Perkembangannya kini cukup pesat, mulai pesawat mata-mata seperti RAF's Nimrod yang dapat berputa-putar jauh di atas permukaan bumi, hingga berbagai varian kendaraan tanpa awak (unmanned aerial vehicles/UAV) dari yang raksasa hingga berukuran sekecil tangan.

Di pihak lain, penemuan terbaru NASA itu diragukan oleh beberapa ahli gambar luar angkasa lain. Salah satunya Dr Bhupendra Jasani dari Universitas King's College, London. Dikatakannya, sangatlah sulit memonitor langkah kaki seseorang maupun ritme jalannya. Apalagi, kualitas gambar dari satelit tidak cukup bagus untuk menghasilkan gambar tajam.

Kamera untuk memotret permukaan bumi dari satelit geostationary yang ada saat ini tidak punya resolusi yang bisa menyediakan detail yang cukup. ''Sulit diyakini bahwa mereka dapat mengaplikasikan teknik ini dari luar angkasa.''

Memang bila dipikir-dipikir, jika hanya mengandalkan bayangan tentu akan lebih menguntungkan para tersangka yang lebih gemar ''dinas malam''. Selain itu, belum dikonfirmasi juga apakah teknologi ini mampu mengidentifikasi sosok seperti Lucky Luke yang geraknya disebut lebih cepat dari bayangannya.

Berita Internasional | - -