BANGKOK - Situasi politik Thailand masih terus berada dalam ketidakpastian. Begitu banyak perubahan yang terjadi hanya dalam waktu singkat. Terakhir, Samak Sundaravej mengumumkan penolakannya untuk dicalonkan kembali oleh Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang diketuainya.
Padahal, Samak sempat bersikeras kembali ke tampuk pimpinan setelah didepak dari kursi perdana menteri (PM) oleh Mahkamah Konstitusi. Namun, kesediannya dicalonkan kembali itu justru membuat dia terisolasi. Lima partai yang sekoalisi dengan PPP pun hengkang satu per satu.
Selain mundur dari pencalonan PM, politikus yang kerap disebut-sebut sebagai boneka mantan PM Thaksin Shinawatra itu juga berencana mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua PPP. Itu diungkapkan Sekjen PPP Theerapon Nop-ampa saat Samak masih menjabat PM.
Theerapon juga mengutip pernyataan Samak bahwa selama menjadi ketua PPP, dia telah melakukan yang terbaik. Termasuk menjaga keberlangsungan proses demokrasi di Negeri Gajah Putih itu. ''Sejak saat ini, setiap keputusan bergantung kepada PPP," ujarnya.
Langkah Samak itu langsung direspons anggota parlemen dari koalisi berkuasa. Meski demikian, mereka belum menentukan kandidat resmi pengganti Samak. Sidang penentuan kandidat baru mereka adakan Senin besok (15/9), menyusul diundurnya pemilihan PM oleh parlemen menjadi Rabu (17/9). Seperti diberitakan, sejatinya pemilihan PM oleh parlemen dilakukan Jumat (12/9). Tapi, lantaran yang hadir di parlemen tidak mencapai kuorum, maka Ketua Parlemen Chai Chidchob pun menundanya.
Pengunduran diri Samak itu cukup bisa dipahami. Anggota Kehormatan PPP Somsak Kietsuranont menuturkan, keputusan tersebut terkait erat dengan situasi sidang parlemen Jumat pagi (12/9) yang lengang. Itu menunjukkan bahwa mayoritas anggota parlemen kompak memboikot pemilihan Samak.
Dengan penolakan Samak tersebut, PPP harus ''bergerilya" lagi menentukan kandidat PM-nya. Ada tiga calon terkuat, yakni Wakil Ketua PPP yang juga PM karteker Somchai Wongsawat, Sekjen PPP Surapong Suebwonglee, dan Menteri Kehakiman Sompong Amornwiwat. PPP harus benar-benar berhati-hati sebelum menjatuhkan pilihan kalau tidak ingin calon mereka diboikot lagi seperti Samak. Suara para pendemo yang tergabung dalam Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD) juga harus diperhatikan.
Sementara itu, penasihat Partai Demokrat Chuan Leekpai menanggapi dingin pengunduran diri Samak tersebut. Mantan PM itu menyatakan, keputusan politikus 73 tahun tersebut tidak akan memengaruhi panggung politik Thailand. Tapi, Chuan menolak berkomentar lebih lanjut soal siapa di antara ketiga petinggi PPP -yang sama-sama berinisial S- itu yang paling pas menjadi PM Thailand berikutnya. Demokrat sendiri menjagokan ketuanya, Abhisit Vejjajiva.
Custom Search
Samak Sundaravej Menolak Di Calonkan
Blog Archive
-
▼
2008
(153)
-
▼
September
(67)
- New Delhi Di Guncang Bom
- Rusia Tarik Pasukan Di Wilayah Georgia
- 20 Tewas Dalam Tabrakan Kereta Api
- Samak Sundaravej Menolak Di Calonkan
- Data Kematian Balita Menurun
- Rampas Bayi, Dihukum 30 Tahun
- Badai Ike Menuju Houston
- 100 Pasang Kembar Identik
- Pasien Psikopat Perkosa Gadis 14 Tahun LONDON - Ke...
- Lebih Dukung Kepada Taro Aso TOKYO - Kampanye pemi...
- Pembuktian PalinWASHINGTON - Cawapres Amerika Seri...
- Topan Ike Ciptakan Gelombang Besar
- Pemilihan PM Thailand Ditunda
- Cina Tarik Ratusan Ton Susu Bubuk
- Samak Sundaravej Kembali Dicalonkan
- Obama-McCain Hadir Dalam Acara 11 September
- Cawapres Amerika, Diteror Foto Palsu WASILLA - T...
- Manusia Macan TONOPAH - Tiap orang punya impian t...
- Inggris Teredam Banjir Morpeth - Hujan deras yan...
- Asif Ali Zardari Sebagai Presiden Baru Pakistan I...
- Tugas Mendesak Presiden Baru Pakistan ISLAMABAD ...
- Putra Mahathir Incar Ketua UMNO KUALA LUMPUR - M...
- Perdana Menteri Samak Sundaravej Di Tuntut Mundur ...
- Desainer Berbakat dari Kerajaan Thailand Cucu Ra...
- Topan Ike hantam Kepulauan Karibia Turk - Kepulau...
- McCain Ungguli Obama NEW MEXICO - Calon presiden...
- Tak Ada Kudeta Di Thailand BANGKOK - Perdana Men...
- Bom Mobil Meledak di Pakistan ISLAMABAD - Hanya b...
- Badai Hanna Di Haiti, Ratusan Tewas GONAIVES - B...
- Seorang Polisi Dikerjai Kakaktua
- Kali Pertama Jelajahi Asteroid
- Badai Tropis Di Carolina Utara Dan Virginia
- Gedung PM Samak Jadi Kumuh
- Hura-Hura HUT Ke-40 Raja Swaziland, Mswati III
- Condi Temani Khadafi Berbuka
- Vladimir Putin Kalah Seksi
- McCain Usung Perubahan
- Identifikasi Seseorang lewat Bayangannya
- John McCain dan Sarah Palin kandidat presiden dan ...
- Deteksi Bencana, Luncurkan Satelit
- Suami Mendiang Benazir Bhutto Terpilih Jadi Presiden
- McCain, Pencalonan Partai Republik
- Obama Terlibat dalam black campaign New York - Pi...
- Kutub Utara Membelah, Menjadi Sebuah Pulau WASHIN...
- Aso Bakal Teruskan Agenda Fukuda TOKYO - Taro As...
- Kondisi Darurat di Bangkok BANGKOK - Bukannya mu...
- Penjahat Kelas Kakap Gelapkan Rp 4,4 Triliun LAS...
- Kursi Roda untuk Bahagiakan Ayah TAMPA - Ini car...
- Uni Eropa Kirim 200 Pengawas ke Georgia BRUSSEL ...
- Konvensi tanpa Bush ST PAUL - Hingga tadi malam ...
- Kota Bangkok Mulai Tenang Bangkok - Pascakeadaan ...
- Putin Selamatkan Kru TV dari Terkaman Harimau MO...
- Status Darurat Diberlakukan Hat Yai - Puluhan rib...
- Kereta Superekspres Beijing-Shanghai SHANGHAI - ...
- Adik Kelas Thaksin Dapat Promosi BANGKOK - Di te...
- PM Jepang Mengundurkan Diri Tokyo - Perdana Mente...
- Badai Gustav Ganggu Konvensi Republik ST PAUL - ...
- Sengketa Pulau Korsel-Jepang Seoul - Korea Sela...
- Ratusan Ribu Warga Meksiko Demo Meksiko - Lama ...
- Demo Lumpuhkan Pariwisata Bangkok BANGKOK - Aks...
- Terjun Payung di Atas Everest KATHMANDU - Sensa...
- Bentrok Kelompok Anti-Pro Pemerintah Bangkok - De...
- Badai Gustav Terjang Kuba Kuba - Ratusan ribu war...
- Stop Operasi Militer selama Ramadan ISLAMABAD -...
- Gempa Guncang Sichuan BEIJING - Gempa kembali m...
- Badai Gustav, 120 Kilometer Per Jam Louisiana - B...
- Sebuah Bom Meledak Saat PM Thailand Tolak Mundur ...
-
▼
September
(67)