Aso Bakal Teruskan Agenda Fukuda

TOKYO
- Taro Aso akan memprioritaskan peningkatan kondisi perekonomian Jepang yang terancam resesi jika benar terpilih sebagai Perdana Menteri menggantikan Yasuo Fukuda. Mantan Menteri Luar Negeri berusia 67 tahun itu akan meneruskan program stimulus ekonomi bernilai total 11,7 triliun yen (USD 107 miliar) yang telah disiapkan Fukuda yang mengundurkan diri Senin (1/9) lalu.

"Saya percaya saya memiliki kualifikasi untuk melanjutkan agenda Mr Fukuda," kata Aso di Tokyo kemarin (2/9).

Tapi, untuk merealisasikan ambisinya itu, Aso masih harus menunggu sampai partainya, Partai Liberal Democratic Party (LDP), memilih pengganti Fukuda sebagai pimpinan partai. Rencananya, pemilihan itu akan digelar 22 September mendatang. Sang pimpinan baru inilah yang akan disodorkan LDP kepada Parlemen untuk dipilih sebagai Perdana Menteri pengganti Fukuda.

Aso sebagai Sekjen LDP, tentu saja yang paling berpeluang menduduki jabatan itu.

Namun, dia tetap harus siap menghadapi sejumlah pesaing. Di antaranya adalah politikus wanita populer yang tahun lalu sempat menjadi Menteri Pertahanan, Yuriko Koike, dan Menteri Perekonomian Kaoru Yosano.

Pengunduran diri Fukuda yang berkuasa kurang dari 12 bulan tak hanya mengejutkan banyak pihak, tapi juga membuat perekonomian Jepang kian terpuruk. Nilai indeks saham gabungan menurun 1,75 persen, menjadikannya terendah selama lima bulan terakhir. Itu masih ditambah utang pemerintah yang menumpuk dan konfigurasi penduduk yang lebih didominasi kaum manula.

Tak heran kalau pengunduran diri Fukuda mengundang banyak kritik, termasuk dari meda. Harian Manichi Shimbun menilai tindakan Fukuda itu sangat tidak bertanggung jawab. Sedangkan Koran beroplah terbesar di Negeri Sakura, Yomiuri Shimbun, khawatir terhadap imej Jepang di dunia internasional akibat dua kali pergantian pucuk pimpinan yang terjadi hanya dalam waktu satu tahun.

"Apa yang terjadi di Jepang ini tak hanya meresahkan warga Jepang, tapi juga membuat komunitas Internasional khawatir," tulis Yomiuri Shimbun.

Meski demikian, Fukuda tetap dinilai berjasa dalam aspek hubungan internasional. Tiongkok menganggap Fukuda telah berkontribusi besar dalam perbaikan hubungan kedua Negara. "Kami sangat menghargai jasa-jasanya," ujar pernyataan resmi Kementrian Luar Negeri Tiongkok. Hal senada juga diungkapkan Presiden AS George W. Bush.

Nah
, kalau Aso benar terpilih nanti, besar kemungkinan hubungan baik dengan Tiongkok maupun kedua Korea bisa jadi tak akan sebagus di era Fukuda. Karena, penggemar komik dan mantan atlet yang pernah tampil di Olimpiade itu dikenal sangat agresif untuk urusan dengan negara lain. Semasa menjabat Menteri Luiar Negeri, dia pernah membikin geram kedua Korea karena merilis pernyataan yang memuji kolonialisasi Jepang di Semenanjung Korea pada Perang Dunia II.

LDP sendiri selalu berkuasa di Jepang sejak dibentuk pada 1955, kecuali selama sepuluh bulan. Tapi, beberapa warga Jepang yang diwawancarai AFP tak berharap terlalu banyak dari pemerintahan baru nanti.

"Saya telah berharap ada perubahan baru di bidang ekonomi," kata Hideyuki Kato, 47 tahun. ''Tapi saya sekarang tidak punya harapan apapun pada politik (negeri ini)."

Penduduk lainnya, Shinman Okuro, mengatakan kalau pengunduran diri Fukuda hanya akan memantik semakin banyak masalah. Pengusaha 58 tahun itu juga menganggap tindakan yang dilakukan Fukuda itu sangat konyol, tidak bertanggung jawab, dan egosentris. "Ini akan semakin memperlambat perekonomian. Apalagi kini kami sudah mengalami inflasi tinggi," ujar Okuro.

Berita Internasional | - -